Diberdayakan oleh Blogger.

16 Tips menjadi orang bijaksana sifat dan perilakunya

16 tips menjadi orang bijaksana sifat kepribadian dan perilaku

Ditulis oleh warmansaja di/pada 4 Maret 2009


2. Kembangkanlah pikiranmu. Belajar tidaklah berakhir pada usia 17 atau 20 atau 30 atau berapapun kamu berhenti sekolah. Belajar adalah seumur hidup. Peliharalah pikiran yang terbuka terhadap informasi baru dan sikap mau diajar. Carilah pengetahuan, ide-ide, kebudayaan-kebudayaan dan beranikanlah dirimu mengunjungi tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.

3. Rawatlah tubuhmu. Kamu tahu bahwa sehat itu penting. Makanlah makanan yang bergizi, tidurlah yang cukup dan berolah ragalah secara teratur, jagalah kebersihan tubuhmu dan hindarilah kebiasaan-kebiasaan yang merusak seperti merokok.

4. Peliharalah rohmu. Batinmu membutuhkan pemeliharaan juga. Berikanlah makan kepada rohmu dengan membaca alqur’an, mempelajari al Qur’an, banyak-banyak berdzikir

5. Kenalilah dirimu sendiri dan kamu dapat menjadi apa. Ikutilah hobi dan minatmu, tela’ahlah dan kembangkanlah bakatmu. Mengenali dirimu sendiri juga berarti mengakui serta menerima keterbatasan-keterbatasanmu. Kalau kamu tidak suka main sepakbola dan tidak pandai memainkannya, janganlah merasa bersalah kalau tidak bergabung dengan tim sepakbola. Sebaliknya kalau kamu suka main sepak bola dan pandai memainkannya, belajarlah. Mintalah tolong dan berlatihlah.

6. Yakinlah akan harga dirimu. Janganlah mengandalkan penerimaan orang lain. Kuasamu berasal dari dalam. Janganlah mengandalkan orang lain untuk menggerakkannya, jadilah penggerak diri sendiri.

7. Carilah dan bangunlah hubungan dengan sesama. Bagaimana kamu berhubungan dengan sesama adalah tergantung kepada bagaimana kamu berhubungan dengan dirimu sendiri. Kalau kamu terima dan kamu hargai dirimu sendiri, akan lebih mudah menerima dan menghargai sesamamu. Kenalilah orang-orang lebuh dekat di rumah, di sekolah, di lingkungan dan di komunitas. Bersedialah belajar dari mereka. Mungkin kamu temukan bahwa orang-orang dalam kehidupanmu sehari-hari, orang tuamu, bibi, atau pamanmu, kakek-nenekmu, tetangga sebelah rumahmu, guru, sahabat terbaikmu, pemimpin kelompok muda-mudimu itu penuh hikmat.

8. Carilah dan bangunlah hubungan dengan dunia. Seluruh alam menghasilkan music bersama-sama, seperti anggota sebuah orchestra. Orang bijak adalah mereka yang mengikuti irama alam, irama cuaca, hewan dan makhluk-makhluk di dunia. Belajarlah berbagi, menyeimbangkan dan hidup bersama alam. Ini berarti kamu tidak sembarangan menembak burung dengan senapan anginmu yang baru. Kamu hormati hewan dan makhluk hidup lainnya disekelilingmu.

9. Kembangkanlah intuisimu. Kalau kamu intuitif, kamu dapat menangkap perasaan, kepercayaan, keinginan dan kebutuhan sesamamu. Tidak semua orang itu intuitif secara alami, tetapi kamu bisa berlatih agar lebih intuitif. Salah satu caranya adalah dengan membayangkan bagaimana perasaan orang lain. Tempatkanlah dirimu sebagai mereka, berjalanlah dengan sepatu mereka.

10. Gunakanlah akal sehatmu. Seringkali, akal sehat itu hanyalah soal berfikir sebelum bertindak-menarik apa yang sudah kamu ketahui tanpa harus berfikir keras. Akal sehat itu tidak canggih, tidak mendalam. Akal sehat mengatakan janganlah kamu berjalan ke depan mobil yang sedang melaju. Akal sehat mengatakan tutuplah jendela ketika turun hujan. Akal sehat mengatakan bahwa kamu sendiri tidak suka dikatai atau diganggu, orang lain pun tidak senang.

11. Buatlah rencana dan ambillah keputusan berdasarkan keadilan dan kebenaran. Bersikaplah toleran terhadap orang lain dan ide-ide mereka. Cobalah untuk tidak menghakimi mereka. Kumpulkanlah sebanyak mungkin informasi sebelum membentuk pendapat.

12. Cobalah melihat ‘gambaran besarnya’. Kalau kamu bisa membayangkan seperti teka-teki itu setelah jadi, akan lebih mudah kamu memasangnya. Contoh kamu mengerti bahwa semua orang butuh dikasihi dan diterima. Kamu tidak bisa menjangkau individu-individu di sekelilingmu ; orang dari segala usia, ras, agama, kebudayaan, ukuran, bentuk dan seterusnya. Melihat gambaran besarnya juda berarti kamu lebih siap menghadapi kejutan dan kemunduran. Kamu bisa melihat angin ributnya sebelum awannya muncul.

13. Bersikaplah fleksibel dan mampu beradaptasi. Ketika kakekmu masih muda, mungkin ia menekuni pekerjaan atau karir yang itu-itu juga seumur hidupnya. Kamu mungkin perlu berganti karir tiga, empat kali seumur hidupmu. Sekarang dan dimasa mendatang, orang yang sukses adalah orang yang berubah, belajar dan bertumbuh. Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide baru.

14. Bersedialah menunda keinginanmu. Kamu perlu menunggu hingga kamu cukup umur sebelum hal-hal tertentu kamu miliki dan kamu perbuat-membeli mobil, pulang larut malam, membeli apartemen dan sebagainya. Anak-anak yang tidak sabaran mendapatkan apa yang mereka inginkan itu mungkin saya mencuri, berhenti sekolah atau minggat. Orang dewasa yang tidak dapat menunda keinginnannya mungkin saja membeli rumah yang melampaui kesanggupan mereka. Kalau kamu bersedia bekerja keras, mambangun keterampilan yang kamu butuhkan dan menantikan saat yang tepat kamu bisa mendapatkan hal-hal baik yang kamu inginkan dan itu adalah bagian dari hikmah.

15. Beranikanlah diri mengambil resiko atau tampak konyol. Agar menjadi bijaksana, kamu membutuhkan keberanian untuk memandang segalanya dari sudut yang berbeda dan menentang ide-ide yang sudah diterima serta cara-cara mengerjakan segalanya yang sudah terbiasa. Terkadang, orang mungkin saja mengolok-olok kamu. Christoper Columbus tampak konyol di mata bangsa Eropa ketika ia menangtang ide bahwa ia akan jatuh di ujung bumi seandainya ia berlayar terus ke barat.

16. Memberi dan menerima. Orang bijak mau menerima bantuan sesamanya dan juga mengulurkan tangan membantu sesamanya sementara mereka sama-sama menaiki tangga kehidupan.

semoga ber manfaat untuk anda dan kita semua

Cara berfikir dan Berprilaku menjadi orang bijaksana

Cara berfikir dan Berprilaku menjadi orang bijaksana

Banyak orang bercerita tentang pahlawan yang bijaksana,ataupun tokok yang sangat bijaksana,semua terdengan menjadi kita sangat salut akan sifat kepribadian dan perilakunya,terkadang ingin sekali kita mecontoh agar menjadi seperti tokoh atau pahlawan yang kita idolakan.
 
Jika kita mampu berfikir lebih simpel, kamu tidak perlu menjadi Soe Hok Gie untuk berpikir bijaksana. Kita semua bisa menjadi bijaksana kapanpun dan dimanapun jika kita mau dan berani. Menjadi pribadi-pribadi yang bijaksana memang dapat menyelamatkan diri kita dari banyak sakit hati dan pemikiran-pemikiran negatif dalam kehidupan kita.

Pertanyaannya, apakah kamu mau menjadi orang bijak? Dan seandainya kamu mau, apakah kamu berani untuk menjadi orang bijak? Jika kamu berani dan mau, berikut ini ada 10 cara berpikir untuk menjadi orang bijak:

1. Berpikir Sebelum Berbicara
Cara Berpikir Untuk Menjadi Orang Bijak
Bisa dikatakan sebagian besar orang tua kita (waktu kita masih kecil) mengatakan bahwa kita harus berfikir dahulu sebelum berbicara. Ini adalah sesuatu yang mungkin kamu tahu harus berbuat apa, walaupun mungkin itu sulit. Salah satu prinsip komunikasi adalah "Setelah kamu mengatakan sesuatu, kamu tidak bisa mengambilnya kembali". Karena jika kita berbicara A dan ternyata kenyataan-nya adalah B atau C, bagaimana orang lain akan percaya dengan pembicaraanmu di kemudian hari. Oleh sebab itu, sebelum kamu berbicara sesuatu, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu, jangan asal bicara tanpa ada kebenaran sedikit-pun.

Ketika kamu berbicara tentang sesuatu hal dan itu berhubungan dengan suatu tindakan. Kamu juga harus benar-benar membuktikan pembicaraanmu (niat ingin melakukan sesuatu atau bisa melakukan sesuatu, misalnya). Kamu janganlah menjadi orang yang pandai bicara, namun pada kenyataannya kamu tidak bisa melakukan sesuatu seperti apa yang kamu bicarakan. Bukankah hal itu adalah "tong kosong nyaring bunyinya".

2. Sadari, Bahwa Tak Pernah Ada Waktu Yang Tepat
Pernyataan umum yang mungkin banyak diucapkan oleh orang setiap hari, seperti "aku akan begini jika suatu hari nanti aku menjadi orang kaya, aku akan begitu ketika aku nanti sudah bekerja dan berbagai per-andai-andaian yang lain".

Jika kamu ingin menjadi orang bijak, kamu harus berfikir rasional untuk mengatakan bahwa itu bukanlah waktu yang tepat. Berpola fikirlah bahwa tak ada waktu yang tepat di dunia ini, yang terbijak adalah "saat ini adalah waktu yang terbaik untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk masa depanmu".

3. Tidak Egois
Makhluk hidup tentunya tidak bisa lepas dengan bersosialisasi dan ketika berhubungan dengan orang banyak, kita harus bisa menyeimbangkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan orang lain. Kamu juga harus benar-benar perduli tentang kebutuhanmu sendiri. Namun kamu juga harus bisa mengerti kebutuhan orang lain. Karena jika kedua masalah tersebut tidak bisa balance, mungkin kamu akan banyak mengalami kesulitan dalam hidupmu. Dan perlu di ingat, untuk dapat menyeimbangkan hal itu kamu harus belajar dengan penerapan yang penuh dengan kerja keras.

4. Meletakkan Permasalahan Pada Pemikiran Yang Jernih
Ketika seseorang marah, emosinya pasti tidak akan stabil. Hal itu adalah sesuatu yang wajar karena sewaktu-waktu kita bisa terlibat konflik dengan orang lain. Namun kamu harus ingat dengan pernyataan nomor 1 di atas, kamu harus berfikir sebelum berbicara. Jika kamu terlalu terjebak dalam kemarahan, kamu tidak akan bisa berfikir jernih. Jadi ketika kamu mendapatkan masalah, belajarlah untuk menghadapi hal tersebut. Cobalah meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan meletakkan segala sesuatu dalam bentuk perspektif, hingga kemudian meninjau dengan cara berfikir yang jenih atau logis.

5. Tidak Mengikuti Kebanyakan Orang
Hanya karena semua orang melakukan sesuatu bukan berarti kamu juga harus melakukan hal tersebut. Kita mungkin pernah mengikuti kebanyakan orang karena adanya suatu tren (batu akik, misalnya) secara sadar maupun tidak sadar. Hal ini adalah fenomena seseorang yang bertindak membabi buta dalam mengikuti kebanyakan orang. Jika kita melihat dari sudut agama, dijelaskan dalam QS:al An’aam:116 yang artinya ; "Janganlah kamu mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah".

Untuk itu jika kamu ingin berfikir seperti orang bijak, sebaiknya mundurlah dari kerumunan dan amatilah apa yang sedang mereka lakukan. Tanyalah kepada salah satu dari mereka, mengapa melakukan hal itu, kemudian tanyalah kepada diri sendiri, apakah kamu benar-benar ingin melakukannya dan apakah hal tersebut cukup bermanfaat untuk kehidupanmu.

6. Jangan Terpengaruh Dengan Perilaku Negatif Orang Lain
Setiap orang bijak selalu menyadari bahwa mereka selalu mengendalikan pikiran, perasaan dan tindakannya. Berbeda dengan orang lain yang selalu membiarkan perilaku orang lain mempengaruhi dirinya untuk berbuat sesuatu yang negatif. Yang terjadi, mereka membiarkan hal negatif tersebut (sudah terbiasa) mempengaruhi kehidupannya dan pada akhirnya mereka mengalami penderitaan.

Sebaiknya, biarkan perilaku negatif mereka hanya melewati pikiranmu tanpa mempengaruhimu. Jika kamu berbuat sesuatu yang negatif, maka mereka adalah pemenangnya. Milikilah kebijakanmu dan selalu menjaga kebahagiaanmu dengan tidak membiarkan mereka mengubah kehidupanmu menjadi lebih buruk.

7. Jangan Bertindak Impulsif, Milikilah Tujuan & Tujuan
Jangan Bertindak Impulsif, Milikilah Tujuan & Tujuan
Berfikir atau melakukan sesuatu dengan spontan atau impulsif (kadang-kadang berubah) memang bisa menyenangkan. Jika kamu akan membolos dari pekerjaan atau kuliah satu hari dan didasarkan pada dorongan keinginan, tentunya akan menyebabkan penyesalan di suatu hari. Jika kamu tidak meluangkan waktu untuk memikirkan segalanya, kamu akan mendapat berbagai macam masalah. Orang bijak menggunakan kombinasi logika dan intuisi untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi kehidupannya.

Baca Juga : 11 Perbedaan Antara Orang Sibuk Dan Orang Produktif Yang Jarang Dipahami Oleh Orang Lain

8. Menerima Orang Lain Apa Adanya
Mari kita hadapi ini, kebanyakan orang akan mencoba untuk mengubah kepribadian orang lain. Mengapa kita melakukan itu? Ini benar-benar sia-sia. Jika kamu tidak menyukai mereka, maka kamu memiliki pilihan untuk meninggalkannya, menghabiskan lebih sedikit waktu dengan mereka, atau mengubah sikapmu. Terima mereka apa adanya. Kamu juga ingin diterima apa adanya bukan? Nah, kemudian hiduplah dengan memberi orang lain rasa hormat yang sama.

9. Tidak Dibutakan Dengan Tampilan
Orang bijak tidak dibutakan oleh pesona, kepribadian atau sesuatu yang nampak indah. Sebaliknya, mereka juga tidak dimatikan oleh siapa saja yang tidak cantik atau menawan pada kesan pertama. Dengan kata lain, mereka mengambil waktu untuk mengenal orang lain lebih dalam dan memahami mereka berdasarkan kepribadian mereka, bukan melalui sesuatu yang terlihat cantik, ganteng atau menawan.

10. Selalu Mencoba Untuk Memahami Orang Lain
Orang yang benar-benar bijaksana tidak menghakimi, mereka berlatih empati dan menempatkan diri untuk mencoba melihat situasi dari sudut pandang mereka. Itu tidak berarti kamu harus setuju dengan mereka. Tapi itu juga tidak berarti bahwa kamu harus mengakui kenyataan bahwa "persepsi adalah realitas."

Berpikir seperti orang yang bijaksana mungkin akan terasa sulit. Namun, semua yang perlu dilakukan adalah melatih pikiran-mu dan mengontrol emosi-mu. Mudah diucapkan daripada dilakukan bagi banyak orang, namun ada kemungkinan untuk berpikir bijak dengan mempraktekkannya. Semakin kita bijak, tentunya kita bisa semakin bahagia di dunia ini.


Berikut cara berpikir untuk menjadi orang bijak yang bisa kamu coba, selamat mencoba untuk menjadi orang bijak yang sobat.




Terimakasih kepada para pembaca,dan terimaksih juga kepada sumber lifehack.org
Sumber : lifehack.org

PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP MENURUT ILMUAN HANDAL

PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP MENURUT ILMUAN HANDAL 

Pengertian pandangan hidup bisa defisinikan menurut pandangan masing-masing, atau bisa di defisinikan menurut pengalaman hidup si pembaca,disini kami hanya membantu memberi sedikit pendapat tentang pengertian pandangan hidup mmenurut para ilmuan handal
 
Pengertian pandangan hidup menurut para ahli- Hai,,, berjumpa lagi dalam blog sumber ilmu pengetahuan ini. Pernahkah kalian mendengar atau mungkin menyampaikan sendiri tentang pandangan hidup gue ya kayak gini, jadi orang lain ngga boleh memaksa, kemudian pandangan hidup orang beda-beda. Apa sih sebenarnya pandangan hidup itu? Kenapa setiap orang perlu mememiliki pandangan hidup? Nah kali ini pak guru akan menguraikan apa itu pandangan hidup atau ideology dalam kehidupan. Mari kita simak!

Pengertian Pandangan Hidup
Pandangan hidup merupakan sebuah hasil penalaran, pemikiran akal, sehingga dapat diakui kebenarannya. Kemudian atas dasar pemikiran ini manusia menggunaknnya sebagai pedoman, petunjuk, arahan dalam kehidupannya. Pandangan juga dapat diartikan sebagai pertimbangan, pendapat yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah dalam waktu dna tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai petunjuk hidup di dunia.

Adapun sumber pandangan hidup manusia adalah:
1.    Pandangan hidup dari hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relative kebenarannya, pandangan ini juga berasal dari kehidupannya.
2.    Pandangan hidup dari agama yakni pandangan hidup yang mutlak kebenrannya.
3.    Pandangan hidup sesuai dengan norma dan kebudayaan yang terdapat di suatu Negara tersebut.

Pandangan hidup juga dikenal sebagai pandangan hidup seorang muslim adalah suatu rangakian pandangan hidup yang didasari oleh ajaran agama Islam yang bersumber pada Al qur’an yang menempati posisi sentral, yaitu umat tunduk kepada agama yang diyakininya melalui ulama dna kitab suci yang disebutkan bahwa tujuan manusia hidup adalah mencapai ridha Allah SWT dan mempercayai dan menaati Firman Allah.

Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik adalah sebagai berikut:
  • a.Mengerti tentang pandangan hidup itu sendiri
  • b.Menghayati pandangan hidup agar memperoleh gambaran yang benar dan tepat.
  • c.Mengenal dan mengetahui sebagai kodrat manusia dalam melakukan aktivitas hidupnya sehingga dengan demikian mengenal pandangan hidupnya.
  • d.Meyakini apa tujuan hidup sehingga memperoleh kepastian dalam hidupnya.
  • e.Mengadi pada hidup sehingga merasakan manfaat dalam kehidupannya.

Berikut ini pengertian pandangan hidup/ ideologi menurut para ahli
  • 1. Menurut Machiavelli, pandangan hidup adalah sistem dalam perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa di suatu wilayah tertentu.
  • 2. Menurut Thomas Hobbes, adalah segala
  • cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar agar dapat bertahan mengatur rakyatnya.
  • 3.Menurut Descartes, adalah intisari dari pemikiran manusia.
  • 4.Menurut Karl Marx, adalah suatu media untuk mencapai kesejahteraan dan kesetaraan bersama dalam masyarakat.
  • 5.Menurut Francis Bacon, adalah semua gabungan pemikiran dan panduan yang mendasari suatu konsep.
  • 6. Menurut Prof. Lowenstein, adalah suatu gabungan pola pemikiran dan kepercayaan, atau pemikiran bertukar menjadi kepercayaan, penerangan sikap manusia tentang hidup dan kehadirannya dalam masyarakat serta mengusulkan sesuatu kepemimpinan dan menyeimbangkannya berdasarkan pemikirannya dan kepercayaan itu.
  • 7.Menurut Napoleon, adalah semua pemikiran politik dari musuh-musuhnya.
  • 8.Menurut Dr.Hafidh Shaleh, adalah buah dari pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi aqidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Selain itu, pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode mempertahankan dan metode menyebarkannya ke seluruh dunia untuk menjabarkan ide dan jalan keluarnya.9. Menurut The American Heritage dan Dictionary of The English Language, Fourth Edition, adalah sekumpulan ajaran atau kepercayaan yang membentuk dasar-dasar politik, ekonomi, dan sistem-sistem yang lain yang menggambarkan harapan, kebutuhan-kebutuhan, dan tujuan sosial dari individu, kelompok, golongan atau budaya.
  • 10.Menurut Sastrapratedja, adalah kumpulan ide, pemikiran dan gagasan yang berorientasi pada tindakan yang terstruktur dna terorganisis menjadi suatu sistem yang teratur dan ideologi adalah ilmu yang berkaitan dengan cita-cita, yang terdiri atas seperangkat gagasan-gagasan atau pemikiran manusia mengenai soal-soal cita politik, doktrin atau ajaran, nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • 11.Menurut Random House Unabridged Dictionary, adalah sekumpulan ajaran, cerita suatu bangsa, kepercayaan dan lain-lain yang menuntut individu, gerakan sosial, institusi, golongan, atau kelompok yang besar.
Jika anda para pembaca kurang puas dengan bahasan topik diatas bisa menambah pengetahuannya dikomen sesuai topik.sekian dan terimakasih

Definisi Pengertian Kehidupan Menurut Para Pakar Ahli

Definisi Pengertian Kehidupan Menurut Para Pakar Ahli
 
Para ilmuan ahli pakar yang terkemuka dan berpengalaman memberikan pendapat masing-masing tentang pengertian atau makna kehidupan,,semua bisa benar dan bisa salah semua juga kembali kepada para pembaca,dan para pembeca juga bisa mendefisikan sendiri apa pendapat dan pengertian masing-masing, sekedar menyimpulkan dan belajar bersama kehidupan, jika dari anda yang mempunyai kesimpulan bisa ditambahkan di komentar.

"I KETUT GEDE YUDANTARA Kehidupan merupakan anugerah dan amanah sebagai ciptaan Tuhan Kehidupan merupakan cobaan hidup yang selalu dirundung suatu permasalahan Kehidupan merupakan penebus dosa serta merupakan suatu proses reinkarnasi

"CAMPBELL, REECE, MITCHELL Kehidupan merupakan suatu hirarki, dimana setiap tingkat sruktur biologis merupakan pengembangan dari tingkatan di bawahnya SUHAIRI AWANG Kehidupan merupakan suatu kisah yang penuh berliku. kelangsungannya senantiasa  berputar - putar di ruang lingkup yang serupa dari satu generasi sejak mula manusia diciptakan hinggalah menjejak kepada waktu yang paling hampir dan kisahnya selalu  berulang ulang.

#Definisi Makna Kehidupan
Istilah makna hidup dikemukakan oleh Victor Frankl, seorang dokter ahli penyaki saraf dan jiwa yang landasan teorinya disebut logoterapi. Kata logoterapi berasal dari kata yang artinya makna
(meaning)atau rohani (spiritualy), sedangkan”terapi”adalah penyembuhan atau pengobatan. Logoterapi secara umum mengakui adanya dimensi kerohanian pada manusia disamping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta  beranggapan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan  bermakna yang didambakan (Frankl dalam Bastaman 2007).

 Pencarian akan makna hidup akan berlangsung setua manusia itu sendiri. Hal ini adalah karakteristik utama yang membedakan keberadaan manusia dengan hewan (Lukas, 1986). Makna hidup adalah hal-hal yang dipandang penting, dirasakan berharga dan diyakini sebagai sesuatu yang benar sarta dapat dijadikan tujuan hidupnya. Makna hidup  bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini berarti dan  biasanya individu yang menemukan dan mengembangkannya akan terhindar dari keputusasaan (Bastaman, 1996).

#Karakteristik Makna Hidup
Makna hidup sebagaimana dikonsepkan oleh Frankl (dalam Bastaman, 2007) memiliki beberapa karakteristik :
>a. Makna hidup memiliki sifat yang unik, pribadi dan temporer. Artinya segala sesuatu yang dianggap berarti oleh seseorang belum tentu berarti bagi orang lain. Dalam hal ini makna hidup seseorang dan apa yang bermakna bagi dirinya biasanya bersifat khusus, berbeda dan tidak sama dengan makna hidup orang lain. Selain itu, makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun melainkan harus ditemukan sendiri (Frankl, dalam Bastaman 1996)

>b. Makna hidup itu spesifik dan nyata, makna hidup dapat ditemukan dalam  pengalaman dan kehidupan sehari-hari serta tidak selalu dikaitkan dengan hal- hal yang abstrak, tujuan-tujuan idealistis dan prestasi-prestasi akademis.

>c. Makna hidup memberi pedoman dan arah tujuan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

 Sumber-Sumber Makna Hidup
Makna hidup menuntut keaktifan dan tanggung jawab individu untuk memenuhinya (Koeswara, 1992). Makna hidup tidak hanya ditemukan dalam keadaan yang menyenangkan, namun juga dapat ditemukan pada saat penderitaan. Dalam kehidupan, terdapat tiga bidang potensial yang mengandung nilai-nilai yang memungkinkan seseorang menemukan makna hidupnya. Ketiga nilai
(values) ini merupakan sumber-sumber makna hidup, yang terdiri dari (Frankl, 1984) adalah :

# Nilai-nilai kreatif
(Creative Values)
 Merupakan salah satu dari cara yang dikemukakan oleh logoterapi dalam memberikan arti bagi kehidupan yaitu dengan“melihat apa yang dapat diberikan bagi kehidupan ini .Melalui tindakan-tindakan kreatif dan menciptakan suatu karya seni, menekuni suatu pekerjaan dan meningkatkan keterlibatan pribadi terhadap tugas serta berusaha untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya (Frankl dalam Bastaman 2007).

#
 Nilai-nilai penghayatan
(Experiental Values) Cara kedua adalah dengan melihat ”apa yang dapat kita ambil dari dunia ini”
Dengan mengalami sesuatu, melalui kebaikan, kebenaran dan keindahan, dengan menikmati alam dan budaya atau dengan mengenal manusia lain dengan segala keunikannya. Selain itu cinta kasih dapat menjadikan seseorang menghayati perasaan berarti dalam kehidupannya. Dengan mencintai dan merasa dicintai seseorang akan merasakan hidupnya penuh dengn pengalaman hidup yang membahagiakan (Frankl, dalam Bastaman 2007)

 Cara kedua adalah dengan melihat ”apa yang dapat kita ambil dari dunia ini”
Dengan mengalami sesuatu, melalui kebaikan, kebenaran dan keindahan, dengan menikmati alam dan budaya atau dengan mengenal manusia lain dengan segala keunikannya. Selain itu cinta kasih dapat menjadikan seseorang menghayati perasaan berarti dalam kehidupannya. Dengan mencintai dan merasa dicintai seseorang akan merasakan hidupnya penuh dengn pengalaman hidup yang membahagiakan (Frankl, dalam Bastaman 2007)

#
 Nilai-nilai bersikap
(Attitudinal Values)


Cara ketiga adalah “sikap yang diambil untuk tetap bertahan terhadap  penderitaan yang tidak dapat
dihindari”
, Yaitu menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakkan lagi. Dalam hal ini yang diubah bukan keadaan namun sikap yang dapat diambil dalam menghadapi keadaan itu.

#
Komponen-komponen yang Menentukan Keberhasilan dalam Pencarian Makna Hidup
Bastaman (1996) mengemukakan komponen-komponen yang menentukan  berhasilnya seseorang dalam merubah hidup dari penghayatan hidup tidak  bermakna menjadi lebih bermakna. Komponen-komponen tersebut adalah: 1. Pemahaman Diri
(Self Insight)
, yakni meningkatnya kesadaran atas  buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan  perubahan kearah kondisi yang lebih baik

 2. Makna Hidup
 
(Meaning of Life)
, yakni nilai-nilai penting dan sangat berarti bagi kehidupan pribadi seseorang yang berfungsi sebagai tujuan hidup yang harus dipenuhi dan pengarah-pengarah kegiatannya. 3. Pengubahan Sikap
 
(Changing Attitude)
, dari yang semula tidak tepat menjadi tepat dalam menghadapi masalah, kondisi hidup, dan musibah yang tidak dapat terelakkan. 4. Keikatan Diri
 
(Self Commitment)
, terhadap makna hidup yang ditemukan dan tujuan yang di tetapkan. 5. Kegiatan Terarah
 
(Directed Activities)
, yakni upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja berupa pengembangan potensi-potensi pribadi, bakat, kemampuan, keterampilan yang positif serta pemanfaatan relasi antarpribadi untuk menunjang tercapainya makna hidup dan tujuan. 6. Dukungan Sosial
 
(Social Support)
, yakni hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, dapat dipercaya dan selalu bersedia membantu pada saat- saat diperlukan

Bagi anda para pembaca yang mempunyai pendapat lain tentang arti kehidupan atau yang mempunyai unek-unek yang ingin disampaikan bisa ditambah dikomen asal sesuai materi.

Hidup bagi kehidupan

HIDUP BAGI KEHIDUPAN
 
1.Kata pengantar dari tujuan-tujuan hidup atau arti hidup

Kerap kali kita mendengar pertanyaan klise tentang ‘Apa arti dari hidup?’ atau ‘Apakah tujuan hidup itu?’ atau ‘Kenapa kita dilahirkan? Dalam kebanyakan kasus, kita memiliki agenda masing-masing tentang apa yang menjadi tujuan-tujuan dalam hidup kita. Namun dari sudut pandang spiritual, terdapat dua alasan dasar tentang mengapa kita dilahirkan. Alasan-alasan inilah yang mendefinisikan tujuan hidup kita yang paling mendasar. Tujuan-tujuan ini adalah:

Untuk menyelesaikan akun/ perhitungan-perhitungan memberi-dan-menerima (give-and-take account/ Karma) yang kita miliki dengan berbagai orang.
Untuk membuat kemajuan spiritual dengan tujuan akhir bersatu dengan Tuhan dan dengan demikian keluar dari siklus kelahiran dan kematian.

2. Menyelesaikan akun memberi-dan-menerima (karma) kita

Dalam kehidupan-kehidupan, kita mengakumulasi banyak akun-akun memberi-dan-menerima yang merupakan hasil langsung dari perbuatan dan tindakan kita. Akun-akun tersebut mungkin berupa positif atau negatif, tergantung sifat positif-negatif dari tindakan-tindakan kita tersebut. Pada hakekatnya, dalam era/ kurun saat ini sektiar 65% dari kehidupan kita telah ditakdirkan (tidak berada dalam kendali kita) dan 35% dari kehidupan kita diatur oleh kehendak bebas kita sendiri. Semua peristiwa-peristiwa besar dalam hidup kita telah ditakdirkan. Peristiwa-peristiwa ini termasuk kelahiran kita, keluarga di mana kita dilahirkan, orang yang kita nikahi, anak-anak yang kita miliki, penyakit serius dan waktu kematian kita. Kebahagiaan dan rasa sakit yang kita berikan dan terima dari orang-orang yang kita cintai dan kenali merupakan bentuk sederhana dari kasus akun-akun memberi-dan-menerima sebelumnya yang mengarahkan bagaimana hubungan-hubungan antar sesama terungkap.

Bagaimanapun, takdir kita dalam kehidupan saat ini hanyalah merupakan sebagian kecil dari akumulasi akun memberi-dan-menerima yang telah kita kumpulkan dalam banyak kehidupan

Dalam kehidupan kita, sembari kita menyelesaikan akun memberi-dan-menerima serta takdir yang diperuntukkan kehidupan tertentu kita, pada saat yang sama kita juga akhirnya membuat lebih banyak akun-akun dengan betindak/ berkehendak bebas. Hal ini pada akhirnya ditambahkan ke dalam keseluruhan akun memberi-dan-menerima, yang dikenal sebagai akun akumulasi. Sebagai hasilnya, kita harus terlahir kembali untuk melunasi akun-akun memberi-dan-menerima lebih lanjut dan terjebak dalam siklus kelahiran dan kematian.

Lihat ke artikel tentang ‘Pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian’ karena ini menjelaskan bagaimana kita terjebak dalam siklus kelahiran dan kematian.

3. Apakah tujuan hidup atau arti hidup sesungguhnya)
Puncaknya dalam perkembangan spiritual di semua Jalan Spiritual adalah menyatu dengan Tuhan. ‘Menyatu' dengan Tuhan berarti mengalami Kesadaran Tuhan di dalam diri kita dan di sekitar kita serta tidak mengidentifikasi diri dengan ke lima indera, pikiran dan intelek. Penyatuan ini terjadi pada tingkat pencapaian spiritual 100%. Kebanyakan orang di dunia saat ini berada pada tingkat spiritual 20-25% dan segan dalam melakukan suatu praktik spiritual untuk mengembangkan spiritualnya. Mereka juga mengidentifikasikan diri mereka dengan ke 5 indera, pikiran dan intelek. Hal ini tercermin dalam kehidupan kita dimana fokus utama kita terletak pada penampilan kita atau bersikap sombong tentang kepintaran atau kesuksesan kita.

Dengan melakukan praktik spiritual, ketika kita tumbuh ke tingkat pencapaian spiritual 80%, kita terbebas dari siklus kehidupan dan kematian. Setelah tingkat pencapaian spiritual ini, kita dapat melunasi apapun yang tersisa dari akun-akun memberi-dan-menerima kita, dari alam-alam non-fisik/ halus Mahārlok ke atas. Namun terkadang, orang-orang di atas tingkat pencapaian spiritual 80% bisa saja memilih untuk dilahirkan di Bumi untuk membimbing umat manusia dalam Spiritualitas.

Pertumbuhan spiritual hanya mungkin terjadi melalui praktik spiritual yang sesuai dengan ke enam prinsip-prinsip dasar dari praktik spiritual. Jalan-jalan spiritual yang tidak sesuai dengan keenam prinsip-prinsip dasar dari praktik spiritual menyebabkan stagnasi dalam pertumbuhan spiritual seorang individu.

Lihat ke artikel tentang Pentingnya planet Bumi untuk bisa melalukan praktik spiritual dibandingkan dengan alam-alam spiritual lainnya seperti surga dan neraka.

4. Apa yang dimaksud dalam hal ini mengenai tujuan hidup/ arti hidup kita?

Sebagian besar dari kita memiliki tujuan hidup/ arti hidup masing-masing. Tujuan – tujuan hidup ini mungkin menjadi seorang dokter, menjadi kaya dan terkenal atau mewakili Negara dalam bidang tertentu. Apapun tujuannya, bagi sebagian besar dari kita, lebih banyak tujuan tersebut lebih dominan keduniawiannya. Sistem-sistem pendidikan kita yang ada telah tertata untuk membantu kita mengejar tujuan-tujuan duniawi itu. Sebagai orang tua kita juga menanamkan tujuan hidup duniawi yang sama pada anak-anak kita dengan mendorong mereka untuk belajar dan masuk dalam profesi-profesi yang memberikan mereka manfaat keuangan lebih banyak dibandingkan dengan profesi kita sendiri.

Seseorang mungkin bertanya, “Bagaimanakah memiliki tujuan – tujuan hidup duniawi ini bisa sejalan dengan tujuan hidup spiritual dan alasan untuk kelahiran kita di Bumi?”

Jawabannya cukup sederhana. Kita berjuang untuk tujuan-tujuan duniawi terutama untuk mencari kepuasan dan kebahagiaan. Upaya untuk mencapai ‘kebahagiaan puncak dan kekal’ tersebut pada hakekatnya merupakan apa yang mendorong semua tindakan kita. Namun, setelah kita mencapai tujuan-tujuan duniawi kita, kebahagiaan dan kepuasaan yang dihasilkan hanya bertahan sebentar/ singkat, kemudian kita mengejar mimpi selanjutnya untuk diraih.

‘Kebahagiaan yang puncak dan kekal’ hanya dapat dicapai melalui praktik spiritual yang sesuai dengan ke enam prinsip-prinsip dasar dari praktik spiritual. Wujud kebahagiaan tertinggi yaitu Bliss (Kebahagiaan abadi) merupakan aspek dari Tuhan. Ketika kita bersatu denganNya, kita pun merasakan Bliss yang terus menerus.

Ini bukan berarti bahwa kita harus meninggalkan apa yang kita lakukan dan hanya fokus pada praktik spiritual. Apa yang dimaksud adalah hanya dengan melakukan praktik spiritual bersamaan dengan kehidupan duniawi, barulah kita dapat mengalami kebahagiaan yang puncak dan kekal dalam arti sebenarnya. Manfaat-manfaat dari praktik spiritual telah kita diskusikan secara terperinci dalam bab tentang ‘Praktik spiritual untuk kebahagiaan yang kekal’

Singkatnya, semakin tujuan – tujuan hidup kita berselaras dengan pesatnya perkembangan spiritual, semakin hidup kita menjadi kaya dan semakin sedikit rasa sakit yang kita alami dari hidup ini. Berikut ini adalah contoh dari bagaimana pandangan dalam tujuan hidup/ arti hidup kita berubah sejalan dengan berkembang dan matangnya kita secara spiritual.

5. Contoh dari bagaimana kehidupan duniawi dapat selaras dengan tujuan-tujuan spiritual

Di SSRF, kami memiliki sejumlah relawan yang melayani Tuhan dengan mempersembahkan waktu dan pengalaman kerja mereka. Contohnya:

    Salah satu anggota kami adalah seorang konsultan IT dan menjalankan aspek-aspek teknikal dari situs SSRF pada saat waktu luangnya.

    Salah satu anggota dari tim redaksi adalah seorang psikiater dan membantu dalam memeriksa informasi yang dimuat dalam situs SSRF dari sudut pandang arti medis dan spiritualnya.

    Anggota SSRF lainnya bepergian ke negara-negara berbeda saat bekerja. Dia mengunakan waktu luangnya untuk memberitahu organisasi-organisasi dengan visi sama di negara itu tentang situs SSRF.

    Ibu rumah tangga membantu menyiapkan hidangan ringan untuk pertemuan-pertemuan spiritual.

Anggota-anggota dari SSRF telah melihat suatu lompatan perubahan positif dalam kehidupan mereka ketika mereka mengenalkan spiritualitas dalam sepanjang hidup mereka. Salah satu perbedaan utama tersebut adalah peningkatan dalam kebahagiaan dan berkurangnya kesedihan. Walaupun ketika anggota-anggota SSRF menghadapi sebuah situasi yang seharusnya menyakitkan atau traumatis, mereka mendapatkan pengalaman telah terlindungi dari rasa sakit tersebut.

6. Apa yang salah dengan kehidupan yang dilahirkan kembali dan kembali?
Terkadang orang bepikir, “Apa yang salah dengan dilahirkan kembali dan kembali?”

Saat kita masuk lebih jauh ke Kaliyuga (Era perselisihan), yaitu era sekarang dari Alam Semesta, sebagian besar kehidupan akan dipenuhi dengan permasalahan-permasalahan dan rasa sakit. Penelitian spiritual telah menunjukkan bahwa di seluruh dunia, rata-rata manusia hanya merasa bahagia 30% dari waktunya, sedangkan 40% dari waktunya ia merasakan ketidak bahagiaan. Sisa 30% dari waktunya, seseorang tersebut berada dalam kondisi netral di mana ia tidak mengalami kebahagiaan ataupun ketidak bahagiaan. Misalnya, ketika seseorang sedang berjalan di jalan raya atau mengerjakan tugas-tugas duniawi lainnya dll, ia tidak memiliki pemikiran pemikiran bahagia atau tidak bahagia.

Alasan utama untuk hal ini adalah karena kebanyakan orang berada pada tingkat pencapaian spiritual yang lebih rendah. Maka dari itu, keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan kita sering kali memberikan rasa sakit pada orang lain atau meningkatkan raja dan tama dalam lingkungan. Sebagai hasilnya, kita akhirnya mengumpulkan karma negatif atau akun-akun memberi-dan-menerima. Oleh sebab itu untuk sebagian besar umat manusia, kelahiran-kelahiran selanjutnya akan lebih menyakitkan dibandingkan kehidupan saat ini.

Sementara dunia telah membuat langkah-langkah besar dalam kemajuan ekonomi, pengetahuan ilmiah dan teknik, kenyataannya kita lebih miskin dibandingkan generasi-generasi sebelumnya dalam hal kebahagiaan yang merupakan tujuan paling dasar dalam kehidupan kita.

Mengingat bahwa kita semua menginginkan kebahagiaan; faktanya kelahiran kembali dan kehidupan masa depan kita tidak akan memberikan kebahagiaan puncak dan kekal yang kita inginkan. Hanya evolusi spiritual dan bersatu dengan Tuhan akan memberikan kita kebahagiaan yang berkesinambungan dan abadi.